Pada perhitungan imbalan kerja digunakan asumsi tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Sensitivitas pun ditampilkan untuk melihat naik turunya nilai kewajiban akibat perubahan asumsi, Berikut contoh analisis sensitivitas kewajiban dari suatu perusahaan:
Pada data diatas dapat dilihat nilai kewajiban bertambah 14,86% dengan penambahan tingkat kenaikan gaji 1% dan berkurang 12,06% dengan pengurangan tingkat kenaikan gaji 1%.
Dari hasil sensitivitas ada pertanyaan ; Kenapa hasil sensitivitas perabahan asumsi kenaikan gaji tidak simetris? Apa memang perubahan nilai kewajiban dengan penambahan tingkat kenaikan gaji 1% selalu lebih besar dari pengurangan tingkat kenaikan gaji 1%?
Kita buktikan secara matematis.
Misalkan a = tingkat kenaikan gaji b = sisa masa kerja saat pensiun; (a,b)>0
Karena nilai kewajiban tergantung pada gaji karyawan saat pensiun dikalikan suatu faktor nilai manfaat (biasanya tergantung masa kerja dan mengacu pada UU13), maka untuk melihat hasil kewajiban kita bisa mengambil acuan besar gaji saat pensiun.
Gaji saat Pensiun = Gaji Sekarang*(1+a)^b; nilai (1+a)^b yang akan dijadikan pembuktiannya
Asumsi dasar = (1+a)^b
Sensitivitas a-1% = (0,99+a)^b
Sensitivitas a+1% = (1,01+a)^b
Besar perubahan nilai kewajiban ketika tingka kenaikan gaji bertambah 1%
= (1,01+a)^b - (1+a)^b
Besar perubahan nilai kewajiban ketika tingkat kenaikan gaji berkurang 1%
= (1+a)^b - (0,99+a)^b
Penguraian:
* (1,01+a)^b - (1+a)^b > (1,01+a)^b - (0,99+a)^b
* (1,01+a)^b - (0,99+a)^b > (1+a)^b - (0,99+a)^b
sehingga:
* (1,01+a)^b - (1+a)^b > (1+a)^b - (0,99+a)^b
Dapat kita lihat bahwa besar perubahan nilai karena tingkat kenaikan gaji +1% akan lebih besar dibandingkan tingkat kenaikan gaji -1%, hal ini pun tidak hanya berlaku untuk sensitivitas 1%, tetapi berlaku untuk sensititas c% dengan c>0.
Hanya satu kondisi sensitivis menjadi simetri, yaitu ketika kondisi b=1.
Sudah jelas bahwa sensitivitas perubahan asumsi gaji tidak simetris, penambahan tingkat kenaikan gaji akan membuat perubahan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat penurunan gaji dengan nilai sama. Pembuktian konsep pun dapat diterapkan pada sensitivitas asumsi tingkat bunga diskonto.